Penyuluhan Ibu Hamil, Ibu Melahirkan, Ibu Menyusui, dan Keluarga Berencana (KB) Syariah

PENYULUHAN IBU HAMIL, IBU MELAHIRKAN, IBU MENYUSUI, DAN KELUARGA BERENCANA (KB) SYARIAH

 

Assalamuallaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Segala Puji bagi Allah SWT atas segala nikmatnya. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah atas panutan kita Nabi Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan semua orang – orang yang istiqamah di atas ajarannya hingga kiamat tiba.

Sahabat RSIB yang di Rahmati Allah SWT,

KEHAMILAN

Beberapa hal yang perku diperhatikan dan diamalkan oleh wanita selama menghadapi kehamilan adalah sebagi berikut :

  1. Memperbanyak mengingat Allah SWT dengan memohon ampun dan bertaubat
  2. Memperbanyak melakukan ibadah, berbuat kebaikan dan meninggalkan segala larangannya
  3. Memperbanyak membaca Al- Quran
  4. Memperbanyak wirid dan dzikir kepada Allah SWT

MELAHIRKAN

1. Keutamaan ibu melahirkan

Dari jabir bin’atik Ra., Nabi Muhammad SAW bersabda : “orang – orang yang mati syahid yang selain terbunuh di jalan Allah ‘Azza Wa Jalla ada tujuh orang, yaitu korban wabah adalah syahid; mati tenggelam (ketika melakukan safar dalam rangka ketaatan) adalah syahid; yang punya luka pada lambung lalu meninggal, meninggalnya adalah syahid; korban kebakaran adalah syahid; yang meninggal tertimpa reruntuhan adalah syahid; dan seorang wanita yang meninggal karena melahirkan (dalam keadaan nifas atau dalam keadaan bayi masih didalam perutnya) adalah syahid.” (HR.Abu Daud, No. 3111. Al – Hafiz Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadist ini sahih

2. Tuntunan setelah mealhirkan bayi :

Mendoakan bayi : Dari Abu Musa Al – Asy ‘ri Radhiyallahu’anhu, ia membawanya ke hadapan Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam maka beliau mentahniknya dengan kurma dan mendoakan keberkahan untuknya. Kemudian beliau mengembalikannya kepadaku”

  • Adzan dan Iqomah : Adzan ditelinga kanan dan Iqomah ditelinga kiri pada anak yang baru lahir. Pemberian Adzan dan iqomah ini bertujuan agar kalimat yang pertama kali didengar sang bayi adalah kalimat tayyibah dan dijauhkan dari segala gangguan syaitan yang terkutuk.
  • Melaksanakan aqiqah pada hari ke-7: Rasululllah SAW bersabda: “Semua anak bayi ke tergadaikan dengan aqiqahnya yang pada hari ketujuh disembelih hewan (kambing), diberi nama dan dicukur rambutnya.
  • Mencukur seluruh rambut bayi dan bersedekah seberat potongan rambut bayi tersebut. Bahwasannya Nabi Muhammad SAW mengaqiqahi Hasan dengan kambing, beliau menyuruh fatimah untuk mencukur rambutnya. “Cukur rambutnya dan bersedekahlah dengan perak seberat rambut itu” (HR. Turmudzi 1519, di sahihkan al – hakim) memberi nama yang baik dan indah: nama anak merupakan doa dan harapan dari orang tua. Memberi nama tidak  boleh sembarangan dengan nama – nama yang sekedar indah atau unik, tetapi juga harus mengandung makna yang baik.  

MENYUSUI

Wajib seorang ibu untuk menyusui 2 tahun penuh bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Sebagimana dalam Q.S. Al- Baqarah ayat 233: “Para ibu hendaklah menyusukan anak – anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan wajib ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’aruf,

Seorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya, janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan waris pun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketauhilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

1. Tuntunan ibu menyusui

  • Taqwa menghindari dosa
  • Tenang dan menghindari emosi jiwa
  • Mengkonsumsi makanan halal
  • Memelihara watak mental dan rohani

2. Etika menyusui di depan umum

  • Siapkan perlengkapan bayi dengan cermat, usahakan jangan sampai ada yang tertinggal walaupun sepele karena bisa jadi itu sangat   diperlukan saat menyusui bayi
  • Pilih pakaian yang mudah dibuka saat akan menyusui tetapi tetap aman dari pandangan orang
  • Carilah ruang laktasi jika ada, sehingga akan memberikan kenyamanan saat iiibu menyusui
  • Jika bayi sudah tampak redah karena lapar, segera beri ASI, jangan menunggu sampai bayi menangis dan marah

KB DALAM ISLAM

1. Membatasi kelahiran

Anas Bin Malik berkata, “Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam memerintahkan untuk menikah dan melarang keras untuk membujang dan berkata “Nikahilah wanita yang sangat penyayang dan yang mudah beranak banyak karena aku akan berbangga dengan kalian di hadapan para nabi pada hari kiamat” para ulama memiliki pandangan bahwa KB dilarang jika orientasinya untuk membatasi kelahiran, hal ini bisa membuat umat islam sedikit memiliki keturunan. Untuk itu lebih baik tidak dilakkan, apalagi mencegah untuk lahirnya bayi di dunia. Kecuali jika mempunyai masalah dengan kesehatan dan mengharuskan membatasi kelahiran

 

2. Mengatur jarak kelahiran

Ulama berpendapat bahwa jika berprientasi untuk mengatur jarak kehamilan saja maka tidak masalah. Mengatur jarak hanyak sekedar mengatur agar waktunya lebih ada jeda dan berdampak bagi kesehatan. Di lain waktu maka istri atau ibu bisa tetap hamil kembali tanpa harus dibatasi.

 

Artinya Bunda, jangan sampai kita khawatir dan takut memiliki keturunan hanya karena masalah rezeki. Sesungguhnya Allah telah memudahkan segala urusan manusia melalui Sunatullah yang telah Allah tetapkan. Jika dilihat dari dua tujuan tersebut, hukum KB boleh atau tidak sangat bergantung kepada kondisi dan tujuan yang ada. Bisa menjadi haram jika orientasinya bukan untuk kemaslahatan dan menyelamatkan. Tetapi bisa halal jika memang berorientasi pada kesehatan dan juga kesehateraan ibu.

Artikel Terkait