Polusi Udara

POLUSI UDARA

Assalamuallaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Segala Puji bagi Allah SWT atas segala nikmatnya. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah atas panutan kita Nabi Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan semua orang – orang yang istiqamah di atas ajarannya hingga kiamat tiba.

Sahabat RSIB yang di Rahmati Allah SWT,

Polusi udara adalah kontaminasi udara oleh zat apa pun yang berbahaya bagi manusia dan organisme hidup lainnya. Ini dapat menyebabkan atau berkontribusi pada berbagai masalah kesehatan. Mulai dari yang ringan, hingga yang parah dan berbahaya.

Gas dan partikel berbahaya di udara berasal dari berbagai sumber. Termasuk asap knalpot kendaraan, asap dari pembakaran batu bara atau gas, dan asap tembakau.

Penyebab Polusi Udara

Polusi udara bisa terjadi karena banyak penyebab. Berikut ini beberapa yang paling umum:

1. Pembakaran bahan bakar fosil

Bahan bakar fosil memancarkan gas berbahaya seperti sulfur dioksida dan karbon monoksida ke udara. Salah satu penyebab polusi udara terbesar adalah sulfur dioksida, yang dipancarkan melalui pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak bumi untuk energi di pembangkit listrik, dan bahan bakar industri lainnya.

2. Kendaraan bermotor

Emisi gas berbahaya disebabkan oleh penggunaan kendaraan bermotor. Asap yang muncul dapat menjadi polusi udara dan mencemari lingkungan. 

3. Kegiatan pertanian 

Berbagai proses berlangsung selama kegiatan pertanian seperti emisi amonia, penggunaan insektisida, pestisida, dan pupuk yang berlebihan. Amonia adalah produk sampingan khas pertanian dan salah satu gas paling berbahaya di atmosfer. 

Insektisida, pestisida, dan pupuk semuanya menjadi semakin umum dalam praktik pertanian. Mereka melepaskan bahan kimia berbahaya ke atmosfer dan dapat mencemari air.

Para petani juga membakar ladang dan tanaman tua untuk membersihkannya untuk siklus penaburan yang baru. Pembakaran untuk membersihkan ladang mencemari udara dengan menyebarkan polutan beracun.

4. Pabrik dan industri

Emisi gas dan bahan kimia berbahaya ke udara akibat meningkatnya kegiatan industri. Perusahaan manufaktur mengeluarkan sejumlah besar karbon monoksida, hidrokarbon, senyawa organik, dan bahan kimia ke udara, menurunkan kualitas udara.

5. Kegiatan penambangan

Meningkatnya emisi zat berbahaya melalui kegiatan pertambangan. Pertambangan adalah pengambilan mineral dari bawah permukaan bumi dengan menggunakan alat berat. Debu dan bahan kimia dilepaskan ke udara selama proses berlangsung, mengakibatkan polusi udara yang signifikan.

6. Sumber daya domestik

Efek dari sumber domestik seperti penggunaan cat kimia dan penggunaan AC yang berlebihan. Produk pembersih rumah tangga dan perlengkapan pengecatan melepaskan bahan kimia berbahaya ke udara, mencemari lingkungan. 

Sumber polusi lainnya adalah materi partikel tersuspensi, terkadang dikenal sebagai SPM. SPM mengacu pada partikel yang melayang di udara dan biasanya disebabkan oleh debu, pembakaran, dan faktor lainnya.

Jenis Polutan Udara

Polutan adalah zat yang menyebabkan polusi udara. Polutan udara terbagi menjadi polutan primer dan sekunder. Berikut ini pembahasannya satu-persatu:

1. Polutan primer

Polutan utama yang bertanggung jawab atas polusi udara adalah yang secara langsung menyebabkan polusi udara. Ini termasuk gas berbahaya seperti sulfur dioksida yang berasal dari pabrik. 

Polutan primer adalah polutan yang dihasilkan sebagai akibat langsung dari proses. Belerang dioksida, yang dihasilkan oleh pabrik, adalah contoh klasik dari polutan primer.

2. Polutan sekunder

Polutan sekunder terbentuk dari proses intermixing atau percampuran polutan primer. Kabut asap, yang merupakan kombinasi dari kabut dan asap, merupakan polutan sekunder.

Efek Kesehatan Polusi Udara

Paparan polusi udara, terutama jangka panjang, dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Berikut ini beberapa masalah kesehatan yang dapat terjadi:

1. Kanker paru-paru

Partikel dalam polusi udara dapat menyebabkan kanker paru-paru. Ini adalah kondisi ketika sel kanker berkembang di paru-paru.

2. Serangan asma

Beberapa polusi seperti asap mengandung karbon monoksida. Hal ini dapat memicu munculnya serangan asma. Ozon dalam polusi dapat memengaruhi cara kamu bernapas. Selain itu, partikel kecil seperti debu atau asap dapat tersangkut di paru-paru dan menyebabkan serangan asma.

3. Bronkitis kronis

Asam dari mobil, truk, dan kendaraan lain dapat mencemari udara. Ini dapat meningkatkan risiko bronkitis kronis. Ini adalah saat lapisan tabung bronkial, yang membawa udara ke paru-paru Anda, mengalami peradangan. 

4. Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)

Bronkitis kronis dan emfisema adalah kondisi umum yang menyebabkan ppok. Kondisi ini dapat menghalangi aliran udara di paru-paru. Paparan jangka panjang terhadap gas, partikel, atau asap adalah penyebab utamanya. 

5. Radang paru-paru

Nitrogen oksida dan sulfur dioksida dalam polusi udara meningkatkan risiko terkena pneumonia, atau radang paru-paru. Gejalanya mungkin termasuk nyeri dada, batuk, kelelahan, sesak napas, dan demam. 

6. Penyakit jantung

Polusi udara dapat menyebabkan peningkatan risiko serangan jantung, detak jantung tidak teratur (aritmia), gagal jantung, dan stroke. Partikel kecil dalam polusi cukup kecil untuk melakukan perjalanan ke pembuluh darah dan menyebabkan peradangan. Ini dapat memicu penyakit jantung.

7. Masalah mental

Kualitas udara yang buruk dapat berpengaruh terhadap kesehatan mental. Meningkatkan risiko beberapa gangguan mental, seperti depresi.

8. Penyakit autoimun

Ini adalah saat sistem kekebalan menyerang tubuh sendiri. Penyakit ini dapat merusak jaringan dan menyebabkan peradangan di sekitar jantung dan paru-paru, serta memicu penyakit autoimun tertentu.

9. Gangguan belajar dan memori

Polusi udara dapat memiliki efek berbahaya pada otak. Termasuk memperlambat perkembangan otak dan perilaku bayi. Bagi orang dewasa dan lansia, hal ini meningkatkan risiko demensia.

Cara Mengurangi Paparan Polusi Udara

Kamu dapat mengurangi paparan polusi udara dengan membatasi jumlah waktu yang kamu habiskan di daerah dengan kualitas udara yang buruk. Penting untuk menyadari kemungkinan polusi udara, baik di luar maupun di dalam ruangan.

Untuk menghindari paparan polusi udara di luar ruangan, beberapa upaya yang bisa kamu lakukan adalah:

  • Menghindari berjalan di samping jalan yang ramai kendaraan bermotor.
  • Hindari berolahraga di luar ruangan atau menggunakan tempat dalam ruangan sebagai gantinya.
  • Tinggal di dalam ruangan sampai kualitas udara membaik.

Sementara itu, untuk mengurangi paparan polusi di dalam ruangan, kamu perlu memastikan bahwa bangunan bersih dan berventilasi. Debu, jamur, dan serbuk sari semuanya dapat meningkatkan risiko masalah pernapasan.

Gas radon dapat menumpuk di rumah yang dibangun pengembang di atas tanah yang memiliki kandungan uranium. Gas radon dapat menyebabkan kanker paru-paru.

Kamu dapat memeriksa radon di rumah dengan menggunakan alat uji radon. Alternatifnya, kamu dapat menyewa jasa profesional untuk melakukan pengukuran ini.

Selain itu, kamu juga dapat menggunakan detektor karbon monoksida untuk memantau tingkat karbon monoksida di rumah atau tempat kerja. Detektor karbon monoksida tersedia untuk dibeli di toko dan online.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika kamu mengalami masalah kesehatan karena paparan polusi udara, segera hubungi dokter untuk mendapatkan pemeriksaan.

Artikel Terkait